Khutbah Jumat: Bertakwa agar bisa menjadi bijaksana

- Kamis, 1 Desember 2022 | 10:10 WIB
Khutbah Jumat tentang ketakwaan agar bisa menjadi bijaksana (Dok/JejakSulsel)
Khutbah Jumat tentang ketakwaan agar bisa menjadi bijaksana (Dok/JejakSulsel)

JEJAKSULSEL.COM - Berikut di bawah ini naskah khutbah Jumat ynag mengulas tentang ketakwaan agar menajadi bijaksana.

bertakwa tentu hal yang selalu diharapkan bagi muslim. Maka perlu banyak hal yang harus didalami.

Dengan khutbah Jumat kali ini tentang ketakwaan agar bijaksana, dapat menjadi referensi dalam hidup.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Amalan membuka rezeki, Islam mengajarkan 10 tahapan

Adapun khutbah Jumat ini dilansir Jejak Sulsel dari laman NU Online, ditulis oleh Ustadz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ نَوَّرَ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ بِأَنْوَارِ الْوِفَاقِ، وَرَفَعَ قَدْرَ أَصْفِيَائِهِ فِيْ الْأَفَاقِ، وَطَيَّبَ أَسْرَارَ الْقَاصِدِيْنَ بِطِيْبِ ثَنَائِهِ فِيْ الدِّيْنِ وَفَاقَ، وَسَقَى أَرْبَابَ مُعَامَلَاتِهِ مِنْ لَذِيْذِ مُنَاجَتِهِ شَرَابًا عَذْبَ الْمَذَاقِ، فَأَقْبَلُوْا لِطَلَبِ مَرَاضِيْهِ عَلَى أَقْدَامِ السَّبَاقِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ السَّبَاقِ، صَلَاةً وَسَلَامًا اِلَى يَوْمِ التَّلَاقِ أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً صَفَا مَوْرِدُهَا وَرَاقَ، نَرْجُوْ بِهَا النَّجَاَةَ مِنْ نَارٍ شَدِيْدَةِ الْإِحْرَاقِ، وَأَنْ يَهُوْنَ بِهَا عَلَيْنَا كُرْبُ السِّيَاقِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفُ الْخَلْقِ عَلَى الْاِطْلَاقِ، اَلَّذِيْ أُسْرِيَ بِهِ عَلَى الْبُرَاقِ، حَتَّى جَاوَزَ السَّبْعَ الطِبَاقَ أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْإِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Sebaik-baiknya bekal yang akan kita bawa ketika sudah menghadapi kematian adalah ketakwaan. Oleh karena itu, khatib berwasiat kepada diri sendiri, kepada keluarga, dan semua jamaah yang hadir pada pelaksaan shalat Jumat ini, untuk selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt, dengan cara menambah ibadah-ibadah yang kita lakukan, menguatkan keimanan, memantapkan keyakinan kepada Allah, serta menjauhi larangan-Nya.

Maksud dari takwa itu sendiri adalah mengerjakan semua perintah Allah swt dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya, baik di waktu bahagia, duka, jelas, maupun tersembunyi. Mengerjakan semua perintah dan menjauhi semua larangan menjadi sebuah bukti nyata bahwa kita adalah hamba Allah yang taat. Hamba yang telah merasakan nikmat dan manisnya ibadah dan bermunajat kepada-Nya.

Oleh karena itu, barometer kemuliaan seseorang di sisi Allah hanyalah ketakwaan, sebagaimana yang telah ditegaskan dalam Al-Qur’an, Dia berfirman:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya, “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (QS Al-Hujurat [49]: 13).

Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab Tafsir Mafatihul Ghaib, juz 23 halaman 227, menjelaskan bahwa untuk mendapatkan derajat yang mulia di sisi Allah, terlebih dahulu harus bisa bertakwa kepada-Nya.

Halaman:

Editor: Rahmatullah Jejaksulsel

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Terkini

3 Doa Buka Puasa Ramadhan dan Penjelasannya

Jumat, 24 Maret 2023 | 15:33 WIB

Kultum Ramadhan: Hikmah Menjalankan Ibadah Puasa

Kamis, 23 Maret 2023 | 13:08 WIB
X