Jarang Diketahui, Ini Efek Negatif Duduk dengan Kaki Menyilang Terutama Bagi Perempuan

JEJAKSULSEL.COM - Terkadang kita duduk didepan banyak orang atau sendiri, tak sadar duduk dengan kaki menyilang.

Terutama bagi perempuan, duduk dengan kaki menyilang ternyata memiliki efek negatif pada tubuh kita.

Dalam laman Best Life, duduk dengan kaki menyilang dilaporkan jika para ahli mengungkap risiki berbahaya dari kebiasaan ini.

Baca Juga: Manfaat Makan Sawi Putih bagi Kesehatan, Salah Satunya untuk Menjaga Ginjal

1. Kelumpuhan
Dalam skenario terburuk, duduk dengan menyilangkan kaki dapat membuat seseorang berisiko kehilangan kemampuan untuk menggerakkan kaki sama sekali.

Seorang dokter spesialis yang berbasis di Houston, Jared Heathman, menjelaskan bahwa sesuatu yang disebut "kelumpuhan kaki akibat menyilang" dapat terjadi ketika seseorang duduk dengan cara ini untuk jangka waktu yang lama.

Untungnya, kelumpuhan kaki akibat menyilang biasanya bersifat sementara. Tapi tetap saja, gejala dapat bertahan selama beberapa waktu.

Baca Juga: Sedarhana tapi Bikin Bahagia, 7 Hal Berikut ini Bisa Dilakukan

“Posisi dan jumlah tekanan pada saraf kemungkinan merupakan variabel yang berkontribusi," tukas Heathman.

2. Nyeri Kronis
Duduk tegak saja kerap bisa menimbulkan masalah, apalagi duduk menyilangkan kaki. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami nyeri punggung, leher, dan bahu.

"Posisi yang tidak seimbang dapat membuat otot dan ligamen di tulang belakang tegang, menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri kronis seiring waktu," tutur Ormond.

Baca Juga: Peneliti Unhas Makassar Mulai Kaji Fenomena Tanah Bergerak di Herlang, Ini Kata BPBD Bulukumba

3. Hipertensi
Seorang dokter profesional di bidang anestesiologi dan manajemen nyeri intervensi, Sean Ormond menyebut menyilangkan kaki dapat menyebabkan tekanan darah meningkat sementara karena menyilangkan kaki dalam waktu lama dapat membatasi aliran darah.

"Saat seseorang menyilangkan kaki, darah harus melewati saluran yang lebih kecil dan pembuluh darah bisa menjadi padat, membuat darah lebih sulit untuk kembali ke jantung," jelas Sean Ormond.